Modus Jualan Radikal Radikul via Media Sosial

5 tahun belakangan ini kita sering dengar teriakan radikal intoleran di media sosial. Sementara itu, kita juga sering lihat di media sosial akun-akun dari yang menyerukan Aksi Bela Islam mulai berbelok ke issue "Khilafah". Ini menarik untuk kita amati secara seksama, sebab bisa jadi ada kemungkinan kedua pihak tersebut merupakan kelompok yang sama.

Modus Jualan Radikal via Media Sosial

Pemasaran melalui media sosial untuk dapat berhasil memerlukan tingkat interaksi yang tinggi. Seperti re-share atau retweet dan comment reply untuk meningkatkan jumlah percakapan. Dalam dunia online branding hal ini dikenal sebagai "brand lifting". 
Dalam konteks Radikalisme, yang di brand di sini adalah Islam Radikal. Caranya cukup mudah, sebagai berikut:
  1. Buat akun-akun dengan nama yang berkesan islami fanatik, misal "ummu fasyah" atau lainnya.
  2. Gunakan gender wanita untuk menarik perhatian para pria, karena di media sosial banyak sekali jomblo dan brondong yang mencari wanita.
  3. Mulai melakukan beberapa posting untuk masuk baik ke pihak oposisi maupun ke pihak pendukung rezim. Tentunya ini menggunakan akun yang berbeda. Atau ini jika dilakukan dalam satu team maka dapat dibedakan kelompok. 
  4. Buat kelompok pendukung oposisi untuk lancarkan issue "Kebangkitan Islam"
  5. Buat kelompok pendukung rezim untuk lancarkan issue "Radikal"
Ya .. Semudah itu. Dengan pendanaan yang cukup sekitar puluhan juta per bulan dan dijalankan selama 1 - 2 tahun, jadilah jualan radikal tersebut. 

Skenario Pada Akun "Pro Oposisi"

  • Kelompok jualan ini bisa melancarkan kritik pada pemerintah. Seperti membangkitkan narasi bahwa rezim ini merupakan rezim anti Islam (Walaupun Wapresnya Ulama Sekalipun). Disinilah bodohnya orang-orang yang mempercayai akun2 propaganda yang sedang "Jualan Radikal". 
  • Selanjutnya, postinglah video-video yang membangkitkan kebencian umat terhadap penindasan di wilayah negara lain. Kemudian lanjuti dengan video yang memberikan narasi bahwa: "sebentar lagi akan terjadi perang di Indonesia, bersiaplah untuk berjihad, dan nantikan aksi bela islam selanjutnya yang lebih seru". Sebetulnya, jihad itu bukan untuk seru-seru an .. jihad adalah perkara serius dan kewajiban bagi setiap muslim.Bukan untuk main-main atau seru-seruan. Disini dapat kita lihat betapa dungunya akun-akun yang mempercayai akun yang memposting video-video dengan narasi menyesatkan seperti itu. 
  • Naikkan tagar bertema "Pro Khilafah", gunakan akun-akun palsu bernuansa muslimah hijaber syariah soleha yang kaffah. Ini juga, jika kita percayai topic trending tersebut maka artinya kita sudah di bodohi lagi.
Setelah pembicaraan Jihad dan Khilafah meningkat, maka kelompok "Pro Rezim" dapat mulai melancarkan aksinya.

Skenario Pada Akun "Pro Rezim"


Setelah kelompok Akun Pro Oposisi sudah meningkatkan "Brand Radikal", selanjutnya team akun pro rezim dapat bergerak, dengan cara:
  • Membantah semua issue yang dilakukan kelompok akun pro oposisi (abal2). 
  • Meningkatkan narasi Anti Radikalisme 
  • Mengcounter issue dari team pro oposisi (yang sebetulnya teman mereka juga).
  • Mulai tekan pemerintah untuk segera mengadakan suatu proyek anti radikalisme.
Selanjutnya, para pemodal yang kemungkinan berada di pemerintahan dan legislatif mulai menyusun anggaran untuk anti radikalisme, karena mereka sudah memiliki alasan untuk mengadakan proyek tersebut. 
Dan jadilah jualan "Radikalisme" tersebut berbuah manis dengan turunnya anggaran untuk proyek Anti Radikalisme via media sosial. 

Siapa yang dirugikan dan diuntungkan? 

Jelas, masyarakat muslim di Indonesia yang dirugikan oleh "aksi ambil untung" oleh sekelompok "pamrih bakti negara" tersebut. Yang diuntungkan tentulah sekelompok orang yang memiliki jaringan di pemerintahan dan legislatif untuk mengadakan proyek anti radikalisme semu tersebut. 

Intinya, ini adalah proyek fiktif belaka. Radikalisme tidak dapat dijadikan issue, yang harus dilakukan adalah pendidikan pada masyarakat dan sudah ada kementrian pendidikan untuk menyampaikan hal itu. 

Hanya saja, ada sebagian orang-orang yang tidak bermoral.. mereka tega menyesatkan publik untuk mendapatkan keuntungan, yakni pengadaan proyek fiktif seperti anti radikalisme.

Kita orang Indonesia sangat paham bahwa mayoritas msyarakat Indonesia adalah kamu yang toleran dan tidak radikal. Kalau ya radikalisme telah menyebar luas di tengah masyarakat Indonesia, tentu dari beberapa tahun yang lalu sudah ada pergolakan yang hebat.
Betapa tidak, jika radikal maka akan ada jutaan orang yang melakukan aksi bom bunuh diri dimana saja dan kapan saja, tergantung mood mereka masing-masing.

Bagaimana Kita Dapat Melawan Proyek Fiktif Tersebut? 

Pertama, pahami modus yang saya jelaskan di atas. Setelah itu, jangan main asal sebarkan konten-konten mengenai jihad (Jihad itu wajib ya, menyebar konten Jihad yang menyesatkan adalah Haram).
Anda juga harus cek kredibilitas akun yang memposting tentang hal-hal islami ataupun anti radikalisme.

Ini contohnya: 
contoh akun yang membangkitkan issue agar berkesan bahwa radikalisme memang marak di Indonesia
Seperti kita dapat lihat pada akun yang memposting ajakan Jihad dengan cara melakukan aksi bela Islam YANG LEBIH SERU. Akun tersebut kita saya check ternyata mengikut akun-akun vulgar alias akun lendir.
Dalam hal ini, tentu kita dapat menilai dari content video yang mengajak Jihad untuk Seru seru an .. dan yang memposting adalah penggemar akun cabul, tentu informasi ini tidak dapat dipercayai.
Hanya saja, waktu adalah barang mahal saat ini, sehingga tidak banyak yang awas terhadap content maupun akun tersebut.
Inilah masalah kita bersama sebagai warga negara Indonesia, mari kita tingkatkan kesadaran masyarakat terutama pengguna internet untuk berhati-hati dalam menyebarkan suatu konten.
Akun-akun tersebut, jika anda bongkar rahasianya, biasanya anda akan diserang dari akun-akun lainnya, itulah troll buzzer.

Daripada mencari nafkah dengan cara seperti itu, lebih baik membuka usaha tempat makan bakso di ciracas, jakarta timur. Mencari nafkah dengan cara halal sudah termasuk jihad. Berdoa agar diturunkan hujan saat musim kemarau juga dapat menjadi jalan jihad.

JIHAD ITU GAK PERLU RIBET.


Komentar

Postingan Populer